gw 40% orang Indonesia
dapat dari blog Aldo
[ ] nggak kenyang kalo blm makan nasi
[ ] ngobrol di bioskop
[ ] sarapan nasi goreng
[x] suka barang bermerek, apalagi pas SALE *gw banget LOL*
[x] mahir menghindari jalan rusak saat mengemudi *saking terbiasa lewatin banyak lobang*
[x] kecanduan mi instant
[x] pernah sukses menyuap polisi *daripada harus sidang, mendingan damai di tempat*
[x] beli barang bajakan *murah meriah bukan??*
[ ] suka buang sampah sembarangan
[ ] pernah belanja di kaki lima
[ ] umur di SIM/KTP lebih tua dari aslinya
[x] pernah beli makanan di pinggir jalan
[ ] menyadari uang adalah segalanya sebelum umur 6 tahun
[x] hal pertama yg terbayang waktu dengar kata 'Jakarta' pasti 'MACET'
[ ] kalo nyupir lewat bahu jalan
[ ] merasa telat itu biasa
[ ] malas antri
[x] ga suka upacara bendera tiap Senin *panas bo!*
[ ] suka bau terasi
[ ] suka tentang dunia paranormal
[ ] menghabiskan malam sebelum ujian untuk mencari seseorang yg tau jawabannya
[x] menghadiri acara pernikahan cuma sampe selesai makan *abis makan pulang hehehe*
[ ] sedia sekaleng obat nyamuk di rumah
[ ] saluran tv di rumah nayangin acara yg mirip-mirip (sinetron jiplakan)
[x] tau lebih dari 10 singkatan
hasil : 10
nah, sekarang hasilnya dikali 4
total : 10 x 4 = 40
re-post dg judul "gw ..% orang Indonesia"
Wira tidak merendahkanku, tapi aku merasa direndahkan. Wira tidak mengejekku, tapi aku merasa diejek. Tatapannya... apa artinya? Memangnya kenapa kalau aku janda? Apa Wira ternyata juga manusia berpikiran dangkal, yang menganggap janda hanya perempuan kelas dua yang suka menggoda pria? Oh, aku benci sekali memikirkan itu! Aku benci membayangkan apa yang Wira pikirkan tentang aku! Yang paling celaka, aku juga membenci diriku sendiri, lantaran jadi begini kacau hanya karena memikirkan apa yang Wira pikirkan! Ya ampun... tentu saja ini tidak boleh terjadi! Daripada naksir brondong bau kencur itu, lebih baik aku makan sepatuku sendiri!
Wajah lumayan, karier ada, dukungan keluarga nggak pernah kurang, punya teman se-geng yang asik abis, bisa ketawa kapan saja, dan... statusnya bukan jomblo. Itulah Pipit. Semua itu cukup jadi modalnya untuk bahagia, kan? Memang.














